Laman

Senin, 11 Juni 2012

Sedekah dan Syarat Kesempurnaan sedekah


ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#


Asslamualaikum Wr.wb
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan sedikit pengetahuan yang saya tahu, agar dapat dibaca oleh para pengunjung .
Sesuai dengan judulnya yaitu “Sedekah dan Syarat Kesempurnaan sedekah
1.      Pengertian Sedekah
Sedekah dalam Bahasa Arab memiliki arti sebagai Pemberian yang diberikan seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu.
Anjuran Allah SWT kepada kaum muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah tercantum salah satu ayat didalam Al-Qur’an yaitu An-nisa ayat 114.



* žw uŽöyz Îû 9ŽÏVŸ2 `ÏiB öNßg1uqôf¯R žwÎ) ô`tB ttBr& >ps%y|ÁÎ/ ÷rr& >$rã÷ètB ÷rr& £x»n=ô¹Î) šú÷üt/ Ĩ$¨Y9$# 4 `tBur 




ö@yèøÿtƒ šÏ9ºsŒ uä!$tóÏFö/$# ÏN$|ÊósD «!$# t$öq|¡sù ÏmŠÏ?÷sçR #·ô_r& $\KÏàtã ÇÊÊÍÈ    
Artinya : “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar” [QS. An Nissa (4) : 114]
2.      Syarat Kesempurnaan Sedekah
A.      Tidak Menyebut-nyebut Shodaqoh yang Telah Diberikan
Pahala sedekah akan lenyap bila si pemberi selalu menyebut-nyebut sedekah yang telah ia berikan atau menyakiti perasaan si penerima. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya pada Surah Al Baqarah ayat 264:



$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Ÿw (#qè=ÏÜö7è? Nä3ÏG»s%y|¹ Çd`yJø9$$Î/ 3sŒF{$#ur É©9$%x. ß,ÏÿYム¼ã&s!$tB uä!$sÍ Ĩ$¨Z9$# Ÿwur ß`ÏB÷sム




«!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# ( ¼ã&é#sVyJsù È@sVyJx. Ab#uqøÿ|¹ Ïmøn=tã Ò>#tè? ¼çmt/$|¹r'sù ×@Î/#ur ¼çmŸ2uŽtIsù #V$ù#|¹ ( žw 




šcrâÏø)tƒ 4n?tã &äóÓx« $£JÏiB (#qç7|¡Ÿ2 3 ª!$#ur Ÿw Ïôgtƒ tPöqs)ø9$# tûï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇËÏÍÈ  


Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” [QS. Al Baqarah (2) : 264]
B.      Sembunyi-Sembunyi
Dalam syarat bersedakah agar sempurna, sembunyi-sembunyi adalah salah satu syaratnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari sifat ria bagi para kaum muslimin yang bersedekah.
C.      Sedekah yang Disedekahkan merupakan Harta Terbaik
Hal ini bertujuan untuk menhindari suatu barang/harta yang kita sedekahkan merupakan barang yang sudah tidak layak pakai bagi kita baru kemudian kita sedekahkan. Suatu sedekah tentunya akan sia-sia jika tujuannya hanya untuk sebagai perantara untuk mebuang barang yang sudah tidak kita sukai.
Contoh : jika kita ingin memsedekahkan beras, sebaiknya beras yang disedekahkan minimal harus sama dengan beras yang kita masak dan kita makan dalam sehari-hari.

*Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kurang dan lebihnya saya mohon ma’af.  Wabillahi topik wal Hidayah, Summassalamualaikum Wr.wb*

~TERIMA KASIH~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar